Sabtu, 06 Desember 2008

A note for a friend

Catatan kecil ini secara khusus saya tulis untuk seorang temanku yang telah berbaik hati telah membuka pintu pertolongan bagiku selama merantau dalam rangka mencari ilmu di tanah Jawa.

Ketika kali pertama kali kakiku menyentuh hall depan Universitas Sanata Dharma, aku merasa malu dan tak tahu harus berbuat apa. Aku bak tersesat di dihutan dan tak banyak mengerti apapun, maklumlah aku ini seorang wong ndeso. Ketika pertama masuk hall itu, aku tak tahu dimana tempat jurusan PBI mengisi KRSnya. Untunglah aku datang awal dan cukup berani bertanya. Setelah tahu tempatnya, kami, segerombolan mahasiswa baru tepatnya berdiri didepan pintu BAPSI universitas yang cukup kurindu kini.

Tak lama setelah aku sudah selesai mengisi KRSku, kulihat ada seorang laki-laki seumurku, bertubuh cukup besar, tinggi, rambutnya cukup ikal dan tentunya berwajah sangat kejawaan [ tentu kita tahu karakter wajah wong jawo] datang dengan agak berkeringat dan tampaknya ia sudah terlambat dalam pengisian KRSnya. Wajahnya cukup ganteng dan bahkan manis menurutku dan didalam wajahnya sudah terlihat ia adalah orang yang sangat bersahaja dan sangat rendah hati. Ya,,dialah orang yang kelaknya menjadi teman terbaiku dikampus tua itu. Nama lengkapnya adalah ALBERTUS WAWAN SUGIYARTO. Sebuah nama yang jelas sangat njawani...

Menurutku, mungkin ada alasan mengapa orangtuanya yang baik itu memberi nama ALBERTUS WAWAN SUGIYARTO kepadanya. Pertama, tentu orangtuanya ingin dia menjadi seorang yang baik dan taat seperti santo Albertus dan bukankah pada kenyataanya ia adalah seorang katolik yang taat. Saya masih ingat kami sering berdoa digereja ganjuran bersama dan ia tampak khusuk dalam berdoa. Kedua, menurutku, mungkin juga orangtuanya ingin ia menjadi seorang yang berWAWAsaN seperti namanya. Orangtuanya ingin ia cerdas dan cerdik karena kedua hal itu lebih dari sekedar pintar dan nama depan ALBERT juga cukup menggingatkan kita pada raja kimia MBAH ALBERT EINSTEIN. Mungkin ia tak sehebat itu. Ketiga, mungkin juga ibunya ingin ia menjadi orang yang kaya sebagaiman tergambar jelas pada nama akhirnya SUGIYARTO yang juga dapat bearti SUGIHARTO atau kaya harta. Namun menurutku mugkin bukan pada hal harta yang utama. Mungkin lebih tepat SUGIHATTI.
Ia, Wawan memang sangat kaya akan hati. Ia ramah pada semua orang, suka membantu terutama membantuku pergi kemana saja dan orangnya rendah hati dan tak tampak sombong.

Wawan yang kemudian bersama HASTRI menjadi teman terbaiku disadhar telah menjadi suatu seorang yang sudah benar sugih hatinya. Hampir tiap ada kuliah, ia datang menghampiriku dikos dan kadang mengajaku pergi bersama dengan sepeda motornya yang bagus itu. Kami sering menyantap makanan emak ditunggorono yang tah mengapa kami berdua tak pernah bosan mencicipinya hampir setiap ada kuliah sore. Kami kadang saling mentraktir satu sama yang lain. Sering juga kami berdua belajar bersama dikos dan mengerjakan tugas bahasa inggris yang menumpuk.

Saya sering melemmparkan guyonan ketika kami bertiga sedang diskusi. Kami bicara mulai dari bisnis sampai wanita. Dan kebnayakan memang tentang wanita dan hal-hal lucu lainya. Ia juga setia mengantarku gunting rambut di salon sederhana pak tua didepan gardena dekat galeria. Ia menunggu dengan sabar. Saya secara pribadi beberapa kali menginap dirumahnya di bantul dekat ganjuran dan orangtuanya sangat welcome denganku. Dengan itu saya ingin mengucapkan banyak terima kasih. Ketika aku datang kadang bapaknya menyuruhnya beli makanan ini dan itu. Kutidur diluar denganya ruang tamu rumahnya yang bertembok gaya belanda yang begitu tebal

Ketika saya melaksanakan KKN, dengan senang hati bapak wawan meminjamkan sepeda untanya untuk kupakai karena rumahnya tak terlalu jauh dari tempatku KKN. Sering sekali ku makan ditempatnya. Kami pernah minum wedang jahe di dekat gereja ganjuran setelah selesai misa. Wawan adalah temanku yang telah berbaik hati menolongku. Ia telah membuktikan padaku bahwa orang jawa benar-benar ramah. Andaikan semua orang indonesia seramah dia, tak kan ada banyak kekerasan.

Ya, wawan yang kini bekerja di penjara, adalah teman terbaiku di jawa yang tak terlupakan karena ia adalah orang baik dan orang baik itu sulit dicari.

Thank You


Kristian

Tidak ada komentar:

My Lit Sister and My Niece

My Lit Sister and My Niece

My Niece and Nephew

My Niece and Nephew
Lucu-Lucu dan Ganteng