Sudah cukup lama saya tak menulis sedikit pun untuk blogku. Pikiran memang tak pernah berhenti, tapi rasa malas mampu mengalahkan saraf otak yang memerintah jari-jari untuk menulis sesuatu.
Hari ini, saya merengkuh masa kecilku ketika saya sedang mencuci baju di sore hari yang hujan lebat. Terbersit di benak ku kenangan masa kecilku ketika saya berhujan-hujan diri dikampung sambil main luncuran dari tanah kuning yang sekarang baru saya sadari betapa bahaya permainan seperti itu sekarang.
Jipratan masa lalu saya kadang membuat saya menikmati suatu momen dimana hiudp benar-benar terasa indah tanpa beban. Rasanya hidup tak pernah ada halanganya. Masa anak-anak adalah masa terbaiku. Mengenang masa-masa ketika hampir tiap hujan saya dan teman-teman sebaya bermain bola di depan rumah yang sudah penuh dengan air. Kami sebenarnya bukan menikmati permainanya, tapi lebih pada sensansi hujan yang dibalut dengan permainan. Sungguh suatu momen yang tak terlupakan.
Jika kulihat kembali teman-teman sepermainaku masa kecil, mereka semua telah berubah dan menuju ke tangga kedewasaan. Mereka semua telah menikah dan siap menghadapi hidup yang keras. Mereka lebih berani dari diriku. Mereka lebih siap didewasakan oleh hidup. Saya harus menggangkat jempol untuk mereka semua.
Ada Krisman yang telah beranak satu, ada Sier yang telah beranak tiga, ada Ulot yang anaknya sudah bisa memanggilnya ayah dan berlari denganya. Mereka semua telah menjawab panggilan hidup mereka sebagai orangtua. Saya tetap mengamati hidup dan terdiam
Love
1 komentar:
ada Hastri yang buka usaha les ... ada wawan yang jadi sipir penjara ... ada miko yang belum lulus kuliah ... ada banyak cerita yang telah terlewati di kota Jogja yang akan jadi kenangan manis di kota Gudeg itu...
Posting Komentar