Senin, 07 April 2008

Laskar Pelangi dan Ayat-Ayat Cinta Absolutisme

Keingintahuan sering datang tiba-tiba dan kadang sangat menggairahkan. Mungkin Itulah hal yang aku alami beberapa waktu yang lalu. Pada salah satu episode Kick Andy di Metro, Andy mengundang tamu yang wajahnya tak kukenal, bahkan asing bagiku dan mungkin kebanyakan orang. Orang melayu yang sederhana, dan bertutur kata halus itu adalah Andrea Hirata. Dan waktu itulah aku pertama kali kenal manusia melayu belitung itu. Pada episode itu, Andy membahas sebuah karya laris Andrea berjudul Laskar pelangi. Andy menanyai langsung pada Andrea tentang bagaimana proses novel itu lahir dan betapa menariknya cerita itu. Pada waktu menonton acara itu, akupun tersihir oleh kata-kata persuasif Andy. Namun, ada satu hal yang membuat saya terenyuh menonton acara tersebut, yaitu ketika Andrea tak bisa berkata-kata sepatah pu ketika ia bertemu ibu Muslimah, gurunya yang setia itu. Maka sejak saat itu, aku pun memutuskan satu hal: Aku harus membaca novel itu:yang bearti aku harus membelinya. Dan secara tak sengaja, saya mendapatkan buku itu sebulan sesudahnya. Maka dengan jurus gairahku, aku pun melahap novel itu dalam satu minggu dengan mengulangnya dua kali. Uah...uah...lega akhirnya. Maka menurutku penting sekali menulis sedikit tentang Laskar ‘Hebat” Pelangi itu. Kisah itu dimulai dengan suasana pendaftaran disebuah SD Muhamadiyah yang reot, buruk dan memang tak layak itu. Hari itu sang ibu Guru Mus yang setia dan pak Herfan menunggu murid-murid yang akan mendaftar. Namun, memang karena memang sekolah itu buruk, tak layak, maka mencari murid mendaftar ke SD tersebut seperti mencari berlian Jamrud didasar bumi; begitu sulit. Sudah siang, hanya sembilan yang mendaftar. Nampaknya sekolah itu harus tutup karena muridnya tak mencukupi peraturan pemda setempat yang menetapkan harus sepuluh. Maka datanglah sang penyelamat yang cacat. Selamatlah sekolah yang menurut Andrea didalamnya tak ada barang yang layak dicuri. Andrea menulis cerita tersebut penuh dengan rasa terimakasihnya, cintanya dan hormatnya pada kedua gurunya tersebut. Novel Laskar Pelangi penuh dengan metaphors yang kaya, ilmu biologi yang penuh dan pengetahuan luas. Bagi saya yang awam ini, jelas sekali, Andrea Hirata adalah seorang penulis yang berwawasan luas dan berpikiran multidimensional. Andrea menggabungkan Ekonomi, Fisika dan Bilogi, Filsafat,Sastra menjadi menu makanan batin yang menyemangati, menggairahkan dan terutama mengginsipirasi. Ditengah dunia sekarang ini, Laskar pelangi menggingatkan kembali pentingnya pendidikan dan proses didalamnya. Maka secara singkat ingin kukatakan bahwa, membaca Laskar Pelangi sangat menggairahkanku sebagai guru dan sangat pantaslah novel ini menjadi best-seller di negeri ini karena memang sangat berkualitas. Maka tak ada kata lain yang ingin kuucapkan kepada Andrea selain Terima kasih.
Namun, ada saatnya juga keingintahuan kita membawa kita pada kekecewaan dan sedikit sinisme. Setelah selesai dengan Laskar Pelangi, aku sering melihat di TV bahwa akan ada peluncuran film layar yang diangkat dari sebuah novel terkenal(ya tentu menurut si pembuat program Infoteinment tersebut). Lalu, aku pun menjadi penasaran dan bertanya-tanya, sehebat apakah novelnya? Sebagus apakah karyanya? Jadi aku pun bergegas ketoko buku yang cuma satu-satunya ditempatku itu. Setelah bertanya pada penjaga toko, maka dia pun menyodorkan sebuah buku berjudul Ayat-Ayat Cinta[Love Verses]. Pengarangnya Habiburahman Elshirazy, seorang sarjana tamatan Al-Azhar Mesir. Aku pun memutuskan membeli buku tersebut. Seperti biasa, aku mulai membaca,membaca, baca dan akhirnya selesai dalam waktu seminggu.Aku membacanya dua kali untuk mengerti dengan lebih baik isi novel tersebut. Kesan pertamaku ketika membaca halaman halaman awal novel itu, aku menggagumi cara pembaca mendeskripsikan setiap sudut kota mesir. Tampak jelas bahwa sipenulis sangat paham dan menguasai setiap bagian kota mesir. Dari tiap kutipan pembicaraan dan ayat-ayat alquran yang dikutipnya, jelas bagiku pengarang sangat piawai dan khatam Quran dan bahasa arab. Oleh sebab itu sang Fachri dapat berguru pada ustadz terkenal Mesir. Dengan membaca novel tersebut, saya seorang kristen mulai mengerti betul tentang cara pandang Islam terhadap wanita. Banyak sekali ayat-ayat yang dikutip untuk mendasarkan prilaku sang Fachri terhadap peran lainya.Maka menurutku, tak dapat dipungkiri lagi, Fachri adalah manusia ideal gambaran menurut Islam dan dia begitu soleh dan taat yang ditunjukan dengan prilakunya yang sangat begitu islami. Maka semua manusia dimuka bumi ini ingin menjadi seperti Fachri; cerdas,soleh,baik hati pengertian; a complete combination. Jujur aku katakan, kekuatan deskripsi Habiburahaman sangatlah mempesona dan menggagumkanku. Menurutku, tak salah dia disebut salah satu pengarang berbakat. Namun jika dijinkan[pasti dijinkan karena aku sendiri yang mengijinkan diriku], ada beberapa hal yang saya tidak setuju dengan sipengarang. Ada beberapa bagian novel itu yang secara tidak langsung menunjukan cara berpikir sempit sang pengarang itu sendiri. Pada salah satu bagian novel tersebut, dibagian tengah persisnya; sang penulis mengatakan bahwa sebenarnya pembantaian kaum Nazi terhadap orang yahudi senarnya terlalu dibesar-besarkan, dan menurutnya itu mengaburkan fakta sesungguhnya. Propaganda yahudi yang membesar-besarkan pembantaian itu membuat dunia prihatin. Menurut Habiburahman, sebenarnya tidak benar dan kabur. Menurutku, ide tersebut tak bisa kuterima, apalagi setelah aku melihat beberapa cuplikan dan film pendek pembantaian nazi di Youube. Menurutku pembantaian itu sangat begitu biadad dan hal itu benar adanya. Manusia ditarik mengunakan besi penarik beras. Menurutku kebencian Habi pada kaum Israel membuat tulisanya seperti itu. Namun, bagian itu bukanlah bagian yang sangat membuatku kesal. Yang paling mebuatku kesal dan kecewa dan agak sinis adalah bagian ending/penutupan/akhir novel itu yang bercerita tentang Maria yang bermimpi dia tak bisa masuk beberapa pintu surga karena dia bukan merupakan golongan yang diterima seperti yang dikatakan penjaganya hanya karena dia bukan seorang Muslim. Dengan jelas dan terang-terangan bagian ini ingin mengatakan dengan jelas bahwa jika anda bukan muslim makanerakalah tempat anda, maka masuklah Islam. Maka menurutku bagian ini menunjukan kesempitan cara berpikir habi atau bahkan kebodohanya. Dari mana dia tahu yang masuk surga hanya muslim?pernahkah ada orang yang sudah mati, lalu bangkit dan berkata yang masuk surga hanya islam? Tuhan/allah menilai kita kelak bukan dari agama kita, tetapi inti iman kita yaitu kasih yang tercermin dalam perbuatan kita. Maka baik islam, kristen, hindu dll semua bisa masuk surga. Saat ini bukan saatnya mengklaim diri, tetapi saatnya menunjukan inti iman kita. Apa yang kita sebut kebenaran, tak pernah berhenti pada suatu titik. Kebenaran selalu bergerak dan bahkan saling melewati dan melangkahi. Kebenaran harus dicari dan bahkan kita mungkin tak pernah akan menemukanya.


Love


Kristian

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Soal yang Nazi itu, aku agak setuju, soalnya aku pernah terjemahin buku tentang Hitler, especially tentang Holocaust. Semua hal memang punya dua sisi. Dari buku yang wex terjemahin, dibilang kalo jumlah orang yang dibantai itu lebih dari 9 juta orang, tapi dari buku yang lain dibilang kalo jumlah itu cuma bohongan, dilebih-lebihkan, jumlah yang sebenarnya jauh lebih sedikit. Karena emang kedua data dari dua opini itu ga jelas, aku ga pernah mendukung yang manapun. Tapi yang aku percaya adalah memang benar Hitler itu orang gila yang chauvinist. Kalo di dunia ini ada lagi orang seperti dia dengan kekuasaan yang sama seperti dia, maka perang pasti muncul lagi.
(Kalo mau tau banyak soal Nazi, coba liat juga tentang Neo-Nazi)

Soal yang agama itu, semua agama pasti bilang kalo ga lewat Tuhan 'mereka' pasti ga masuk surga. Kristen juga gitu kan? Siapa yang tidak melewati Yesus, ga bisa masuk surga juga kan?
Tuhan semua agama adalah satu. Caranya saja yang beda. Yang harus kita lihat adalah persamaannya. Semua agama mengajarkan kasih kepada sesama. Kalo yang dilihat cuma bedanya, yah perang terus. Lihatlah contohnya film Fitna itu. Provokasi besar2an soal perbedaan.
Provokasi besar2an kebencian sesama. Btw, uda nonton belum?

Weni's Blog mengatakan...

I have seen the movies.Internet t4ku la rusak.

My Lit Sister and My Niece

My Lit Sister and My Niece

My Niece and Nephew

My Niece and Nephew
Lucu-Lucu dan Ganteng