Minggu, 14 September 2008

HAPPY BIRTHDAY MY CHURCH

Hari ini, suasana gereja tampak lain. semuanya bercorak "lebih", lebih meriah, lebih ramai, lebih asyik koornya dan lebih banyak umat yang hadir. Hari Minggu 14 September ini adalah hari yang lebih setiap tahunnya di gereja Paroki kami ini. Hari ini saya menghadiri misa yang di iringi dengan kelompok koor Ignatius yang begitu indah dan bersemangat, hari ini misa diawali dengan tarian traditional dayak yang musik pengiringnya membuat saya merasa bergairah dan nyaman digereja pagi ini. Memang, hari ini adalah hari spesial bagi gereja yang megah dikotaku itu. Ya,,hari ini adalah hari ulang tahun paroki Ngabang yang ke 30 tahunya - sebuah usia yang dapat dikatakan dewasa dalam perjalanan kegerejaanya. Maka tak dapat disangkal lagi, gereja ini telah melayani umat dengan semangatnya dan telah sedikit merubah wajah orang dayak secara keseluruhan.

Namun bukan kemeriahan yang ingin saya sampaikan, tetapi sejarah keberadaan gereja dan pengabdian seorang pastor yang tak kenal lelah mengabarkan kabar tuhan kepenjuru dunia.
Dimisa pagi ini, saya menyaksikan suatu bentuk pengabdian yang tak kenal lelah dan tak mudah menyerah dari seorang pastor asal Swiss bernama Yakop Willy OFM cap. Sang pastor yang sejak awal berdirinya gereja tersebut sudah mulai berkarya digereja tersebut.. Dia memulai segala sesuatu dari tiada menjadi ada. Sang pastor yang bertubuh besar dan berjenggot itu sudah tampak cukup lelah dalam pengabdianya melayani umat digerejaku ini...sudah tampak menua wajahnya namun semangatnya tetap masih menggebu dalam melayani. Pernah kulihat suatu hari dalam sebuah misa, ia sulit sekali mencari kipas angin yang terletak dekat sebelah altar gereja itu..matanya sudah hampir buta...ia cuma bisa melihat kedepan kini.

Ia yang sudah tua itu mengalami gangguan penglihatan, tetapi karena semangat pelayanan tetap ada didalam dirinya sebagaiman ditunjukanya dengan tetap memimpin liturgi walupun mengunakan kacamata dan dengan mengunakan teks yang dicetak agak kutang normal alias besar untuk dirinya. Yakop willi bagi orang dayak kebanyakan diNgabang, telah menjadi suatu bentuk pelayanan yang hidup ditengah kita..Ia hidup dengan memberikan pelayanan dalam segala bentuk.

Sang pastor paham betul bahwa ia harus memulainya dengan suatu pelayanan yang mampu mengubah manusia: yaitu Pendidikan. Ia mendirikan seklah mulai dari TK sampai dengan SMA. Ia membangungedung sekolah dengan kualitas yang amat baik dan menjalankan dengan prinsip yang sesuai dengan tradisi yang diperolehnay disana. Memang tak setiap orang setuju dengan cara dan system yang diterapkan sang pastor, tapi harus diakui oleh kebanyakan orang...sistemnya melahirkan suatu kedisiplinan dan etos kerja yang baik. MANIAMAS itulah nama sekolah yang didirikanya..ia mengelolanya dengan keterbatasanya, ia membangun gereja yang besar sehingga cukup untuk umat yang ramai...Memang YAKOP WILLY adalah suatu pelayanan yang hidup.

Pernah suatu hari aku mendengar cerita tentang dirinya bahwa ia pernah hampir tengelam ketika ia berpergian melayani dengan mengunakan sebuah speedboat di sungai landak...menurut sang sumber..ditahun 80an ketika aku belum dilahirkan, sang pastor sudah berkeliling kampong memberitakan injil kristus yang diyakininya...ya Ia sudah menjadi contoh kesederhanaan baru..ia menjaddi seorang fransiskan sejati.

Dlam 30 tahun perjalanan gereja katoliku ini, yakop willi telah menjalani suatu fase kehidupan pelayanan yang begitu panjang. Bnayak pastor telah berganti..pergi dan bahkan menikah, ia tetap disini melayani mugkin sampai akhir hayatnya nanti...Saya mugkin tak tahu harus mengatakan apa atas jasanya. Mungkin sebuah ucapan terima kasih tak akan terlalu bearti dalam hidup sekarang ini namun hanya kata itulah yang bisa saya ucapkan :TERIMA KASIH PASTOR

Love



Kristian

Tidak ada komentar:

My Lit Sister and My Niece

My Lit Sister and My Niece

My Niece and Nephew

My Niece and Nephew
Lucu-Lucu dan Ganteng