Selasa, 28 Oktober 2008

Bu Lanny Anggawati : Sebuah Kelangkaan


Tidaklah mudah menjadi seseorang yang bisa meninggalkan kenangan yang tak terlupakan dalam suatu perjumpaan. Seseorang yang dapat meninggalkan kesan baik yang begitu mendalam kepada lawan interaksi interaksinya adalah orang yang hebat. Itulah kesanku tentang Bu Lanny Anggawati, mantan dosen mata kuliah SPD[Service Program Design] ku di Sanata Dharma dulu. Mungkin semua mahasiswa yang pernah mengikuti kuliahnya akan berpikir sejalan denganku mengenai hal ini. Bu Lanny dalam beberapa hal merupakan suatu bentuk pencerahan bagi tiap mahasiswa yang mengikuti kuliahnya. Mungkin ada juga yang menganggapnya suatu pencerahan yang buruk, tapi bagiku secara personal, tak ada pencerahan yang buruk. Ada sejumlah alasan mengapa dosen sejenis Bu Lanny dapat dikatakan suatu kelangkaan di dunia pendidikan Indonesia bahkan dunia sekalipun. Dia adalah contoh tindakan keteguhan. Inilah ceritanya mengapa Bu Lanny Begitu langka.

Di Sanata Dharma, ada sebuah mata kuliah yang intinya mengajarkan tentang pembentukan karakter mahasiswa yang bernama SPD. Ketika saya masih mahasiswa semester awal, segala cerita tentang keanehan bu Lanny sudah mengiang ditelinga kami para junior dari senior kami tentang betapa bu Lanny begitu "kejam"
Segala cerita itu pada awalnya sangat menakutkan dan seram pada awalnya. Segala cerita itu mebentuk kesan awal kami tentang bu Lanny. Semua itu dapat disimpulkan dalam satu kalimat pendek: Bu Lanny Luar Biasa Lain.Inilah awal cerita dari kelas SPD yang saya ikuti dengan bu Lanny.

Pada pertemuan pertama pada awal semester, semua mahasiswa sudah berjejer ditangga perpustakaan Sanata Dharma menuggu kedatangan Bu Lanny. Kami semua memahami kebiasaan bu Lanny bahwa jika anda datang terlambat, maka tamatlah riwayat mata kuliah SPD, anda langsung dicoret dari daftar mahasiswa. Saya pada waktu itu termasuk seorang mahasiswa yang secara terpaksa menunggu dari jam 5.30 pagi karena takut terlambat masuk kelas SPD. Tapi nyatanya, Bu Lanny adalah orang yang bermain secara fairplay dalam istilah sepakbolanya. Ia datang sekitar jam tujuh kurang beserta beberapa asisten-asisten yang sekitar bertiga atau berempat waktu itu. Seketika kami masuk kelas, beliau menyuruh kami memilih memilih potongang-potongan kertas warna warni yang telah dipotong kecil dan menyuruh kami menulis nama dikertas itu dan segera mengumpulkanya. Kami melakukanya dengan cukup tergesa-gesa. Tah kenapa waktu itu, saya tak terlalu ingat dengan warna pilahanku karena da beberapa warna, kami pun mengumpulkanya. Setelah selesai, beliau mengelompokan kertas itu sesuai warnanya. Dengan lantang, dia meminta kami untuk pergi kedepan dan mencari diwarna apa kami menulis nama kami masing-masing. Saya yang tak begitu sadar tadi maju dan tak dapat menemukan nama saya hanya dalam suatu jenis warna kertas. kalau saya tidak salah saya telah membuka tiga warna kertas dan akhirnya menemukan juga. Yang melakukan hal seperti itu tidak hanya saya sendiri dan lebih dari setengah kelas yang berjumalah 50an waktu itu. Setelah semua kami selesa, Bu Lanny dengan lantang berkata" lihatlah, banyak orang melakukan suatu hal tanpa kesadaran. Sungguh bodoh". Kata ini awalnya sulit kupahami sebelum aku mengetahui bahwa bu Lanny adalah seorang meditator Vipasanna yang aktif yang telah mengikuti lebih dari 10 pelatihan dengan SN.Goenka sebagai mana saya ketahui dari buku biographinya.

Pertemuan pertama pun dilanjutkan dengan segala penjelasan dan penjabaran dari Bu Lanny tentang hukum-hukum yang digunakan dikelasnya yang ditampilkan di didinding dengan LCD projector oleh asistennya. Dapat diringkas hukum-hukum kelas bu Lanny dalam beberapa pasal sebagaimana sebagai berikut:

1. No Late comers. Artinya dikelas bu Lanny tidak dikenal istilah datang terlambat. Jika anda terlambat sekali saja bahkan ketika ia melihat jam tanganya sudah menunjukan pukul 06.00 dan ia menutup pintunya, walupun anda berlari itupun tak akan berguna. Ia dengan tenang akan mengatakan kata ampuhnya "see you next semester". Artinya nama anda dicoret dari daftar kuliahnya yang bearti anda gagal dan harus mengulang semester depan dengan dia lagi karena mata kuliah ini hanya dia seorang yang mengampunya. Sungguh tak biasa.
2. Lecture Begins at 06.00 yang dapat disimpukan bahwa kuliah dimulai jam 06.00 pagi tepat. Di SadHar, jadwal kuliah terpagi dan normal biasanya jam 07.00 tapi kelas bu Lanny adalah kelangkaan. Maka dikelasnya, kuliah dimulai jam 06.00. Jika anda terlambat maka anda get out of her class.
3. Dress neatly artinya berpakaian rapi yang dalm kasus bu Lanny bearti memakai celana tissu dan sejenisnya, berbaju kemeja panjang serta dengan dasinya, berambut rapi dan satu hal lagi jangann lupa membuat semacam call card pribadi seperti yang pakai karyawan dikanntor perusahaan besar. Bagi wanita berarti memakai rok beserta lainya denga paduan lipstik yang sesuai. Artinya wanita harus berdandan.
4. Wear proper shoes. Pakailah sepatu yang sesuai. Jangan pernah pakai sepatu olahraga dan sejenisnya karena anda akan ditendang dengan tegas dari kelasnya karena anda melanggar salah satu pasal dikelasnya.
5. Do homework. Ini adalah suatu kebiasaan yang membuat banyak mahasiswa beguguran dikelasnya secara rutin. Hampir tiap minggu ada tugas rumah yang unik dan melelahkan seperti mencatat kegiatan kita tiap 30 menit selama seminggu. Tidak diperbolehkan penggunaan tip-ex. Anda melanggar, maka kata ampuhnya akan keluar.
6. No tiredness and Yawning. Jangan pernah anda kelihatan lesu atau menguap maka anda kan dipermalukan dengan hormat olehnya. Anda akan dipoto sewaktu menguap dan diperlihatkan betapa bodohnya dan jeleknya anda menguap. Bayangkan jika mulut kita terbuka lebar dan dilhat semua teman. Maka malulah kami.

Hukum-hukum diatas adalah beberapa hukum dasar utama yang masih saya ingat dari ADRT kelas SPD bu Lanny. Masih ada beberapa lagi yang saya lupa persisnya tetapi secara garis besar masih berhaluan yang sama. Dari segala aturan yang tercantum diatas, bu Lanny pada awal pertemuan dengan jelas memanggil kami manager bukan mahasiswa. Dia dengan lantang berkata bahwa manager berasal dari kata 'manage' mengatur yang bearti jika kami disebut manager artinya kami sudah mampu mengatur diri kami dan lebih penting lagi mampu mengalahkan diri kami. Sungguh bijaksana penjelasanya. Bahkan lebih lanjut ia berkata" saya lebih suka memanggil anda mahamurid daripada mahasiswa" alasanya menurutnya karena 'siswa berasal dar kata sanskerta yang berarti orang yang Diajari' sedangkan murid adalah orang yang belajar dari bahasa arab. Dan tentu kita sudah paham apa maksud penjelasanya.

Dari segal pasal-pasal yang dijabarkanya, sungguh tindakanya lah yang lebih membuatku terkagum-kagum dengan gaya hidup yang dijalaninya.Inilah beberapa contohnya:

1. Setiap kuliahnya yang diadakan Senin pagi, dapat dipastikan bu Lanny dan asistenya sudah berada didepan pintu ruang perpus setengah enam pagi. Seperti kami semua ketahui, bu Lanny tinggal diklaten yang jarak tempuhnya sekitar 20 menit dengan mobil pribadinya. Bearti jam 5 pagi saja bu Lanny sudah siap berangkat ke Jogja untuk mengajar. Maka itulah dasar hukum pertamanya. Jangan pernah berkata anda terlambat apalagi kebanyakan kami tinggal diJogja karena ini dan itu. Semua itu tak ada guna nya.
2.Jangan harap anda bisa melihat bu Lanny datang dalam keadaan lesu sebagaimana saya sering alami ketika masuk ke kelas. Dengan langkah cepatnya, ia berdiri tegak dan tak pernah ia duduk dalam kondisi membungkuk. Ia selalu tegak. Hal ini kupahami setelah mengetahiu bahwa ia seorang meditator yang rajin.
3. Bu Lanny pengajar yang sangat luar biasa. selama tiga mata kuliahnya, kami terjaga dengan gayanya dan segala pencerahanya yang ia sampaikan. Ia mengetahui banyak ciri-ciri manusia pada umumnya dan tingkat kesadaran manusia. Luar biasa.
4. Bu Lanny menjadi dosen bukan karena motif ekonomi tapi lebih karena pengabdian dan balas jasa dari apa yang telah diberikan Sanata Dharma kepadanya. Bayangkan saja jika anda mengajar 1 mata kuliah 3 sks setiap minggunya. Paling hanya sejuta perbulan. Tetapi dikelasnya, tiap semester ia harus merogoh koceknya sendiri 2 bahkan 5 juta untuk mahasiswanya. Seingatku dia memberi kami semua sekitar 4 buah buku. 2 tentang budisme dan 2 tentang buku hidunya. Berapa banyak uang yang harus ia keluarkan. Belum lagi hadiah, helem dan hadiah-hadiah lainya yang ia berikan kepada pengumpul tugas terbaik tiap minggunya.

Hampir dapat dipastikan pada akhir semesternya, kelas bu Lanny tak akan pernah lolos semuanya. Pada waktu kelasku, yang mendaftar awal dikelasnya sekita 50 atau 60an, tapi yang berhasil lolos dari kelasnya dengan dapat tugas kelompok berikutnya hanya berkisar 20an saja. 23 jumlahnya kalau saya tidak salah. Lebih dari setengah kelasnya tiap semester dapat dipastikan di kick outnya dari kelasnya dengan segala kesalahan yang mereka buat. Saya masih ingat dengan pemberitahuan bahwa rekor terbanyak mengulang kelasnya adalah 8 kali yang waktu itu juga ikut kelas dengan kami. Mahasiswa itu angkatan 97 an kalau saya tidak salah. Gila sekali.

Setelah saya mengikuti kelasnya bu Lanny, saya mengerti bahwa memang ia adalah orang yang tanpa kompromi. Jika anda berkenalan dengan dia, maka anda tahu bahwa ia sangat berbeda. Ia merupakan sebuah pencerahan yang langka. Sungguh tak mudah menggambarkan Bu Lanny dalam kata-kata.


Love


Kristian.

Tidak ada komentar:

My Lit Sister and My Niece

My Lit Sister and My Niece

My Niece and Nephew

My Niece and Nephew
Lucu-Lucu dan Ganteng